TKJ DUA....

Blog ini adalah kumpulan tugas, informasi, curahan hati, dan segala apa yang berhubungan dengan kelas dua TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) yang menimba ilmu di SMKN 3 Buduran, Sidoarjo

Congratulation Dewi...

Selamat Bagi dewi yang udah dapet flash disk 1 GB dari Pak Cipto, terus Semangat !!! karena semangat adalah segalanya ™

IP Versi 6 By : Dewi Lusitasari

IPv6



Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol ip versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.

Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.

Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.

Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373

Format Alamat

Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.

Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:

0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000000101010101000000000
1111111111111110001010001001110001011010

Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:

0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010

Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:

21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A


Jenis-jenis Alamat IPv6

IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:

* Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
* Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
* Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.

Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat berikut:

* Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
* Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
* Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet berbasis IPv6.

Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat.
Selengkapnya...

Pengertian LTSP by Rachmad Akhlakul K.

LTSP adalah paket add-on dari linux yang memungkinkan banyak user bekerja pada sebuah komputer. Seluruh aplikasi berjalan pada server dan terminal hanya menangani input dan output. Thin Client atau thinstation yang juga dikenal dengan X- terminal.


Teknologi ini populer di lingkungan sekolah yang memiliki keterbatasan dana dalam pengembangan lab komputernya. Peningkatan performa serta fitur dilakukan hanya pada server sehingga dapat menekan biaya investasi jangka panjang. Disamping itu sistem yang terpusat telah mengurangi beban pemeliharaan dan penanganan masalah (error handling), sehingga tenaga EDP dapat lebih berkonsentrasi pada pengembangan fitur.



Beberapa contoh dari distro yg mengadopsi LTSP misalnya K12LTSP, Skolinux, Abuledu, Edubuntu, The Cutter Project dan Deworks. Proyek ini di danai oleh Jm McQuilen.



Cara kerja

Pada saat komputer client melakukan booting dari loca device (harddisk, CD-ROM, USB, Floppy, Lancard) ia memuat kernel Linux serta melakukan inisasi terhadap peralatan di PC Client.

Saat kernel melakukan mengkonfigurasikan perangkat jaringan (dengan mekanisme Etherboot, Preboot Execution Environment (PXE) atau NetBoot) client merequest IP Address dari LTSP Server melalui protokol DHCP (server). Kemudian memuat Linux kernel dari preconfigured Linux Image (misal net.nbi atau vmlinuz.0) menggunakan protokol TFTP (Trivial File Transfer Protokol) yang telah berjalan pada services LTSP Server. Kemudian server menentukan path dari linkungan untuk chroot setiap client. Ini dilakukan oleh protokol NFS (Network File System). Lalu client melakukan mounts (pengenalan dan penerapann) path dari root-nya itu.

Setelah itu Client memanggil paket-paket linux dan pada akirnya memulai memanggil interface grafik ( x windowing system)sehingga ia terkoneksi ke login manager (XDMCP) dari ltsp server.

Pada LTSP 5 client melakukan client terlebih dahulu membangun saluran SSH (Secure Shell tunnel) ke LTSP Server yang kemudian memullai LDM login manager.

Mulai dari sini dan untuk selanjutnya, semua program-program berjalan pata LTSP Server tetapi ditampilkan serta dijalankan dari client.

Table:Perbedaan antara LTSP 4 and 5 LTSP Display Manager (LDM)
Deskripsi LTSP 4 LTSP 5 (MueKow)

GUI Export


XDMCP


ssh -X

Remote login/X display manager


KDM/GDM


Display Manager (LDM)

Distribution method


LTSP tarball


Native distribution

Authenticating server


XDMCP server


SSH server



Pemahaman konsep kerja LTSP menurut penulis lebih penting dari prosedur instalasi karena berdasarkan pengalaman sendiri serta tulisan-tulisan pada blog lain mengenai LTSP, proses instalasi relatif sederhana. Salain itu sebagai sebuah teknologi yg masih dalam tahap pengembangan awal, harus diakui LTSP masih miliki banyak kelemahan. Di sisi lain, solusi ini menjanjikan masa depan yang cerah, mengingat potensi-potensi pengembangan ke depan seperti teknologi load balance, paket-paket pendukung yng mulai tumbuh subur serta capaian yang sudah di lakukan hingga hari ini.
Selengkapnya...

Membuat Router Dengan Linux RedHat by Febryan Haris (13)



LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan teknologi di dunia, teknologi komputer dan jaringan pun juga ikut berkembang dengan pesat dan semakin canggih. Begitu pula dengan teknologi internet. Hampir semua orang di dunia sekarang telah mengenal yang namanya internet. Bahkan dalam suatu lembaga atau perusahaan, internet telah menjadi kebutuhan utama.


Agar semua komputer bisa terhubung ke internet dalam suatu jaringan, maka kita perlu membuat server yang nantinya akan menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya.
Akan tetapi jika hanya dengan satu server, komputer yang akan terhubung dalam jaringan hanya komputer yang ada dalam satu ruangan itu saja. Oleh karena itu, kita juga perlu membuat penghubung dari server menuju ke client lain dalam satu jaringan yang disebut dengan “Router”.
Berdasarkan gambaran di atas, maka pada ujikompetensi kali ini, penulis membuat project work dengan judul “Konfigurasi Router RedHat 9.0”. Dalam project work kali ini juga disertakan konfigurasi DHCP yang fungsinya untuk mempermudah client mendapatkan IP. Dan juga disertakan konfigurasi FTP yang fungsinya untuk mensharing data.
LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI
ROUTER REDHAT 9.0
1.      Install linux RedHat 9.0 pada komputer yang hendak kita gunakan sebagai router.
2.      Setelah itu kita setting IP dari router yang kita gunakan.
Disini kita menggunakan 2 LAN CARD, satu kita setting sebagai eth0 dan yang satu sebagai eth1.
Untuk mensetting IP eth0 kita gunakan perintah seperti di bawah ini:
·                    vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini:
Kemudian kita isi seperti gambar di atas. IP ini digunakan untuk menghubungkan komputer kita dengan server
Setelah itu kita setting IP untuk eth0
·        vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1
kemudian akan muncul seperti gambar di bawah ini:
Untuk eth1 kita isi seperti gambar di atas. IP ini adalah IP yang akan kita sebarkan pada client windows kita
           
3.      untuk selanjutnya kita harus mengaktifkan IP Forward dengan perintah:
·        vi /etc/sysctl.conf
kemudian akan muncul tampilan

Sebelum di edit, pada lingkaran tertera angka 0 kemudian kita ganti dengan angka 1 seperti gambar di atas.
4.      setelah itu kita harus menuliskan scripts dengan perintah
·        vi /etc/rc.d/rc.local
kemudian akan muncul tampilan di bawah ini:
Tuliskan scripts seperti pada lingkaran gambar di atas
Agar semua yang kita setting tidak hilang kalau komputer direstart, maka kita perlu mengetikkan perintah:
·        service network restart
5.      Setelah semua selesai, kita harus mengecek pada client windows yang telah dihubungkan dengan kabel straight.
Langkah-langkah mengecek router kita pada client windows:
1.      Masuk pada Control Panel>Network Connection klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties.
2.      Pilih pada “Use the following IP address” dan “Use the following DNS server addresses”
3.      Kemudian kita masukkan IP seperti gambar di atas (menurut IP pada router).
4.      Kemudian kita klik OK
5.      Setelah itu kita lihat pada support seperti gambar di bawah ini:
6.      Untuk menguji koneksi kita lakukan ping pada client windows seperti gambar di bawah ini:
7.      Kemudian kita tes untuk koneksi ke internet
LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI DHCP
1.      Melihat file dhcp yang telah terinstall pada router linux dengan menggunkan perintah di bawah ini:
2.      Kemudian kita copy scripts dhcp pada directory etc dengan perintah
·        cp /usr/share/doc/dhcp3.0pl1/dhcp.conf.sample /etc/dhcpd.conf
3.      Setelah itu kita edit scripts dhcp dengan menggunakan perintah
·        vi /etc/dhcp.conf
lalu akan muncul tampilan
4.      Yang perlu diedit adalah
·        subnet      harus       kita sesuaikan dengan IP yang eth1
·        Option routers  harus            disesuaikan dengan IP eth1
·        Option domain-name-servers   harus             diisi sesuai dengan DNS server yang kita gunakan
·        Range dynamic-bootp  harus             disini kita bisa mengatur IP berapa saja yang akan kita berikan untuk client
5.      Setelah itu kita simpan dengan perintah
·        :wq
6.      Agar settingan tidak hilang pada saat komputer direstart, lakukan perintah
·        service dhcpd restart
7.      Kemudian kita uji pada client windows
Langkah-langkah mengecek dhcp kita pada client windows:
1.      Masuk pada Control Panel>Network Connection klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties.
2.      Kemudian pilih pada “Obtain an IP address automatically” dan “Obtain DNS server address automatically”
3.      Klik OK
4.      Kemudian kita lihat pada support

5.      Lalu kita uji dengan melakukan ping seperti gambar di bawah ini
  
6.      Kemudian kita uji koneksi ke internet
LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI FTP
1.      Melihat file FTP yang telah terinstall pada router linux dengan perintah seperti di bawah ini
2.      Kemudian kita masuk pada directory home dan kita buat user beserta password user di dalamnya dengan perintah
·        useradd tkj
·        passwd tkj
3.      Kemudian kita masukkan password
4.      Lalu kita isi user tkj seperti contoh di bawah ini
Kemudian akan muncul tampilan
Kita lakukan seperti contoh di atas
5.      Kemudian kita simpan dengan perintah
·        :wq
6.      Setelah itu kita uji pada client windows kita
Langkah-langkah mengecek ftp kita pada client windows:
1.      Kita masuk pada internet explorer atau windows explorer
2.      pada link kita ketikkan ftp://192.168.20.1 seperti contoh di bawah ini
3.      Kemudian kita pilih “Login as”
Maka akan muncul tampilan
4.      Kita masukkan user name dan passwordnya
5.      Kemudian klik Log on
Maka akan muncul tampilan
6.      Kemudian klik ganda pada informatika dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini
HASIL YANG DICAPAI
Setelah melalui beberapa proses konfigurasi Router, DHCP dan FTP akhirnya menghasilkan:
Ø      Router sebagai penghubung antara server dengan client.
Ø      Dhcp server yang berguna untuk mempermudah client mendapatkan IP dari Router secara otomatis
Ø      Ftp server yang berguna untuk memindahkan (transfer) file dari suatu komputer yang terhubung ke Internet ke komputer lain yang juga terhubung ke Internet.
SASARAN PASAR/PENGGUNA
Sasaran project ini meliputi:
1)      Perusahaan
2)      Bisnis (hotel, perkantoran, apartemen)
3)      Lembaga / instansi pemerintah atau swasta
4)      Institusi pendidikan
5)      Warung internet
6)      Dan lain-lain
FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT
3.1.1       Faktor pendukung
Ø      Bimbingan dan pengarahan yang berhubungan dengan bahan yang akan dijadikan Project Work
Ø      Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup lengkap
Ø      Adanya sumber informasi yang jelas dan lengkap
Ø      Adanya dukungan dari keluarga tercinta
3.1.2       Faktor penghambat
Ø      Keterbatasan pengetahuan penulis tentang Konfigurasi Router, Dhcp dan Ftp
Ø      Waktu yang diberikan relatif singkat
Ø      Sulitnya mencari narasumber sebagai pembimbing yang sesuai
Manfaat
Manfaat-manfaat yang dihasilkan dari Project yang kami buat adalah sebagai berikut:
Ø      Menghasilkan Router sebagai penghubung antara server dengan client.
Ø      Dhcp server yang berguna untuk mempermudah client mendapatkan IP dari Router secara otomatis
Ø      Ftp server yang berguna untuk memindahkan (transfer) file dari suatu komputer yang terhubung ke Internet ke komputer lain yang juga terhubung ke Internet.
by : febryan haris
Selengkapnya...