TKJ DUA....

Blog ini adalah kumpulan tugas, informasi, curahan hati, dan segala apa yang berhubungan dengan kelas dua TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) yang menimba ilmu di SMKN 3 Buduran, Sidoarjo

Congratulation Dewi...

Selamat Bagi dewi yang udah dapet flash disk 1 GB dari Pak Cipto, terus Semangat !!! karena semangat adalah segalanya ™

Kabel Jaringan (eto'o)

Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini
mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut
sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut
sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai
berikut:

* Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator
yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor
mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
* Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated
segments.
* Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
* Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
* Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
* Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
* Setiap segment harus diberi ground.
* Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet
(sekitar 5 meter).
* Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang
tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial
jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan
biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC
T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan T-
Connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
* Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
* Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
* Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
* Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver,
kecuali untuk repeater.
* Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
* Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
* Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
* Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
* Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
(sumber: http://www.netspec.com/helpdesk/wiredoc.html)

Wire pair #1:
White/Blue
Blue
Wire pair #2:
White/Orange
Orange
Wire pair #3:
White/Green
Green
Wire pair #4:
White/Brown
Brown


Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45.
Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight
cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan
untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk
menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

Setiap topologi memuliki karakteristik yang berdeda-beda dan masing-masing
juga memiliki keuntungan dan kerugian. Topologi tidak tergantung kepada medianya dan
setiap topologi biasanya menggunakan media sebagai berikut :
Jenis-jenis Media yaitu :
· Twisted Pair · Optical Cable
· Coaxial Cable · Wireless
Topologi Jaringan
Tujuan dari suatu jaringan adalah menghubungkan jaringan-jaringan yang telah ada
dalam jaringan tersebut sehingga informasi dapat ditransfer dari satu lokawi ke lokasi
yang lain. Karena suat perusahaan memuliki keinginan atau kebutuhan yang berbeda-
beda maka terdapat berbagai cara jaringan terminal-terminal dapat dihubungkan. Struktur
Geometric ini disebut dengan LAN Topologies.
Terdapat 6 jenis topologi yaitu :
· Bus · Extended Star
· Ring · Hierarchical topology
· Star · Mesh
Topologi Bus atau Daisy Chain
Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
· Merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang
kabel terdapat node-node
· Umum digunakan karena sederhana dalam instalasi
· Signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision
· Problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel
putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Click here to buy
ABBYY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.com
Click here to buy
ABBYY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.com2. Topologi Ring
Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:
· Lingkaran tertutup yang berisi node-node
· Sederhana dalam layout
· Signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan
terjadinya collision (dua paket data bercampur), sehingga memungkinkan
pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana
· Problem: sama dengan topologi bus
· Biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan
dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi star
3. Topolog Star
Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
· Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data
mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
· Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang
langsung terhubung ke central node.
· Keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak
terganggu.
· Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu
traffic node, biasanya digunakan kabel UTP.
4. Topologi Extended Star
Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star
dimana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu :
· Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub
node berkomunikasi dengan central node. traffic data mengalir dari node
ke sub node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi.
· Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang
banyak atau melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.
Click here to buy
ABBYY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.com
Click here to buy
ABBYY PDF Transformer 2.0
www.ABBYY.com· Keunggulan : jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang
lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua
node disetiap sub node akan terputus
· Tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya
menghandel satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu
node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops.
5. Topologi hierarchical
Topologi ini biasa disebut sebagai topolodi tree. Dibangun oleh seperti halnya
topologi extended star yang dihubungkan melalui sub node dalam satu central node.
Topologi ini dapat mensupport baik baseband maupun broadband signaling dan juga
mensupport baik contention maupun token bus access.
6. Topologi Mesh
MESH topologi dibangun dengan memasang link diantara atation-station. Sebuah
‘fully-connected mesh’ adalah sebauh jaringan dimana setiap terminal terhubung secara
langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan
komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan
biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat
redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu station
dapat mencari link yang lainnya.

Tugas Aldhi 05 (eto'o)



0 komentar:

Posting Komentar