Instalasi Windows 2000 Server
baca saja
Nama : Aldhi_Mandiri (Eto'o) 05
Instalasi Windows 2000 Server
Instalasi merupakan langkah awal yang harus Anda pahami sebelum menggunakan
Windows 2000 Server dalam jaringan. Kesempurnaan proses instalasi akan sangat
mempengaruhi kinerja mesin server. Pemahaman yang baik mengenai persyaratan dan
proses instalasi juga akan sangat membantu dalam proses troubleshooting serta optimasi
sistem server.
2.1 Persyaratan Hardware dan Software
Agar sistem Windows 2000 Server dapat berjalan maksimal maka dibutuhkan hardware
dan software yang sesuai dengan persyaratan minimal. Apabila Anda serius menjadikan sebuah komputer sebagai server jaringan, maka sangat
disarankan menggunakan mesin kelas Pentium III dengan RAM 256 MB untuk
memperoleh kinerja maksimal. Untuk menjalankan berbagai latihan dalam buku ini
disarankan anda menggunakan komputer Pentium 200 MHz dengan RAM 128 MB. Pada
prinsipnya semakin tinggi spesifikasi hardware Anda maka performa sistem akan
semakin baik. Anda perlu memberikan perhatian khusus terhadap berbagai persyaratan
software terutama bila Anda akan melakukan upgrade Windows NT Server 4.0 atau
instalasi dual boot. Ada dua jenis sistem operasi yang dapat diupgrade menjadi Windows
2000 Server yaitu :
? Windows NT Server 3.51
? Windows NT Server 4.0
Masing-masing sistem operasi tersebut harus diinstal Service Pack minimal versi 3
sebelum diupgrade ke Windows 2000 Server. Anda dapat menginstal lebih dari satu
sistem operasi dalam satu harddisk dengan syarat sistem partisi pada harddisk Anda memenuhi persyaratan untuk sistem operasi yang akan diinstal. Prosedur lebih lanjut
mengenai instalasi dual boot akan dijelaskan dalam sub bab berikutnya.
2.2 Persyaratan File System dan Partisi
Pilihan file system akan sangat berpengaruh terhadap jenis sistem operasi yang dapat
disimpan dalam harddisk. Setiap file system memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing, sehingga Anda harus menentukan file system yang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan anda. Sistem operasi Windows NT baik versi Server maupun Workstation
hanya mendukung sistem file FAT16 dan NTFS. Sedangkan keluarga Windows 2000
mendukung sistem file FAT16, FAT32, maupun NTFS. Anda harus memperhatikan
dukungan sistem file terhadap setiap jenis sistem operasi terutama jika Anda ingin
mengkonfigurasi instalasi dual boot. Karakteristik setiap jenis file system dalam sistem
kemampuan maksimum keluarga Windows NT
dan Windows 2000 hanya dapat digunakan bila diinstal pada partisi NTFS. Dengan
menggunakan sistem file NTFS anda dapat melakukan proteksi security hingga ke tingkat
file, dibandingkan dengan partisi jenis FAT yang hanya dapat memberikan security
hingga tingkat folder. Keuntungan menggunakan sistem file FAT16 adalah dukungan
yang luas terhadap berbagai sistem operasi. Partisi jenis ini merupakan pilihan tepat bila
anda akan ingin mengkonfigurasi instalasi dual boot antara Windows NT dengan
Windows 2000 atau Windows 95. Kekurangan utama FAT16 adalah metode
penyimpanan yang kurang efisien, sehinnga ruang harddisk anda akan lebih cepat penuh
dibandingkan bila Anda menggunakan FAT32 atau NTFS.
2.3 Teknik Partisi
Harddisk yang akan Anda gunakan dapat dipartisi dalam beberapa logical partition.
Partisi adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut pembagian logical dari
sebuah harddisk. Misalkan anda memiliki sebuah harddisk berkapasitas 10 GB, maka
anda dapat membaginya menjadi dua logical partition yaitu drive C sebagai primary
partition sebesar 4 GB dan sisanya drive D sebesar 6 GB sebagai secondary partition.
Anda dapat membagi lagi secondary partition tersebut menjadi beberapa logical drive
sesuai dengan kepentingan Anda. Dalam menentukan ukuran partisi Anda perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Berapa jenis dan berapa banyak sistem operasi yang akan anda instal dalam harddisk.
Kebutuhan ruang harddisk, misalkan anda akan menginstal Windows 2000 Server di
drive C maka disarankan ruang kosong sebesar 1GB ditambah space untuk menginstal
berbagai macam software aplikasi.
Lokasi system partition dan boot partition Windows 2000 Server. System partition berisi
berbagai file yang dibutuhkan Windows 2000 Server untuk melakukan booting, yang
secara default terinstal pada active partition, umumnya drive C. Boot partition adalah partisi yang berisi folder WINNT dimana file-file Windows 2000 Server tersimpan.
Ukuran boot partition disarankan minimal 1GB, yang lokasinya secara default ada di
drive C tetapi Anda dapat menentukan lokasi lain sesuai dengan ukuran partisi harddisk
Anda.
Anda dapat melakukan partisi harddisk dengan menggunakan utility FDISK yang
terdapat dalam MS DOS atau dengan aplikasi pihak ketiga seperti Partition Magic.
Penulis mengasumsikan Anda sudah cukup memahami penggunaan utility FDISK
sehingga tidak akan dibahas secara detil dalam buku ini. Apabila Anda belum memahami
penggunaan utility untuk partisi ini, silahkan membaca dokumentasi ataupun help file
dalam MS DOS.
2.4 Pilihan Metode Instalasi
Untuk melakukan instalasi Windows 2000 Server dapat digunakan beberapa metode
sebagai berikut :
1) CDROM Bootable
Cara ini paling mudah dan cepat untuk dilakukan. Anda harus mengkonfigurasi
BISO komputer untuk booting dari CDROM. Sebuah tampilan text based akan
memberikan beberapa pertanyaan mengenai lokasi penempatan Windows 2000
dan sistem partisi yang digunakan.
2) Setup Disk
Metode ini memerlukan waktu paling lama, penulis tidak merekomendasikan
cara ini kecuali anda tidak memiliki CDROM drive yang dapat digunakan
secara bootable. Sebelum melakukan instalasi anda perlu membuat setup disk
dari komputer lain yang sudah terinstal Windows 2000 Server.
3) Instalasi dari OS lain
Apabila anda telah memiliki sistem operasi lain di komputer, maka dapat
langsung menjalankan proses instalasi dengan memasukkan CDROM Windows
2000 Server dan memanfaatkan proses autorun.
Untuk konfigurasi dual boot, pilihlah option kedua. Sedangkan untuk
mengupgrade Windows NT Server ke Windows 2000 Server pilihlah option ke-1.
Proses instalasi dilanjutkan dengan mencopy temporary file ke harddisk, booting
ulang, dan selanjutnya tampil dialog text based sebagaimana instalsi dengan
CDROM bootable.
2.5 Member Server dan Domain Controller
Sebelum melangkah lebih lanjut untuk melakukan instalsi, anda perlu memahami peran
Windows 2000 Server dalam sebuah jaringan. Windows 2000 Server dapat diinstal
sebagai Member Server dan Domain Controller.
Bagi anda yang pernah mengenal Windows NT, maka terdapat istilah PDC(Primary
Domain Controller), BDC(Backup Domain Controller) dan Stand Alone Server. Dalam
arsitektur Windows 2000 konsep PDC dan BDC sudah tidak dikenal lagi. Sebuah server
yang menyimpan konfigurasi jaringan mengenai data dan hak setiap account, security,
dan active directory disebut Domain Controller (DC). Peranan DC ini identik dengan
PDC dalam teknologi Windows NT. Sebagai backup dari DC yang sudah ada, diperlukan DC baru yang masing-masing kedudukannya dalam jaringan adalah setara (peer). Dengan
demikian bila terjadi fault pada sebuah DC, maka DC lain akan secara otomatis
mengambil alih peranannnya sebagai pengendali jaringan.
Antar DC dalam jaringan Windows 2000 terjadi replikasi data-data konfigurasi melalui
active directory. Replikasi tersebut terjadi dalam interval tertentu, untuk menjamin
kesamaan konfigurasi antar DC.
Untuk menginstal sebuah server sebagai DC, maka fasilitas Active Directory harus
dipasang di server tersebut. Instalasi Active Directory adalah dengan menjalankan
perintah DCPROMO dari command prompt, atau dengan memanfaatkan fasilitas wizard
dari menu Configure Your Server.
Sebuah server yang tidak dikonfigurasi active directory disebut sebagai Member Server.
Member Server identik dengan Stand Alone Server dalam jaringan Windows NT. Karena
tidak memiliki active directory, maka server tersebut hanya memiliki user dan group di
tingkat local computer saja. Member Server dapat melakukan mapping user dan group
dari DC dengan memanfaatkan fasilitas active directory, asalkan antara DC dan member
server tersebut terhubung dalam satu network. Member Server biasanya digunakan
sebagai server berbagai service dalam jaringan, misalnya mail server, web server, file
server, maupun proxy server.
2.6 Praktek Instalasi Windows 2000 Server
Berikutnya tiba saatnya bagi anda untuk melakukan instalasi Windows 2000 Server.
Dalam praktek ini penulis menggunakan skenario instalasi dengan bootable CDROM
pada harddisk kosong yang belum terisi sistem operasi lain. Setelah Windows 2000
Server terpasang sebagai Member Server, dilakukan instalasi Active Directory untuk
mengupgrade server tersebut sebagai DC dengan perintah DCPROMO.
2.6.1 Instalasi Member Server
1) Lakukan setting pada BIOS komputer anda untuk booting dari CDROM
2) Masukkan bootable CDROM Windows 2000 Server, dan restart komputer anda.
3) Tampil dialog text based, lanjutkan instalasi dengan menekan Enter.
4) Setelah tampil dialog License Agreement, tekan F8 untuk menerima agreement.
5) Selanjutnya anda diminta menentukan lokasi instalasi. Pada bagian ini anda juga
dapat menghapus dan membuat partisi baru di harddisk.
6) Tentukan jenis file sistem yang akan digunakan.
Note : Apabila anda ingin membuat uial boot, jangan menghapus partisi yang telah
terisi OS lain. Pada bagian penentuan jenis partisi, jangan merubah jenis
partisi di drive yang telah terisi OS. Menghapus maupun merubah jenis
partisi akan menghilangkan OS yang telah anda install di partisi tersebut.
7) Setelah selesai, proses intalasi dilanjutkan dengan mengecek dan mencopy
temporary file ke harddisk.
8) Keluarkan CDROM dan restart komputer.
9) Proses intalasi dilanjutkan dengan mendeteksi hardware di komputer.
10) Selanjutnya tentukan regional setting (keyboard layput, sistem tanggal, jam, dll)
sesuai dengan kondisi lokasi anda.
11) Isikan nama pemilik komputer dan organisasinya.
12) Pilih jenis dan banyaknya lisensi yang akan digunakan. Lisensi per server
berarti dihitung berdasarkan jumlah klien yang melakukan koneksi ke server.
Sedangkan lisensi per seat mengharuskan tiap klien untuk memiliki license,
yang dapat digunakan untuk mengakses server manapun. Untuk latihan, pilihlah
per Server dan isikan jumlah koneksi = 5 klien.
13) Langkah berikutnya adalah mengisikan nama komputer. Nama tersebut akan
digunakan untuk mengidentifikasi komputer di dalam jaringan. Misalkan anda
menginstal server pertama dalam jaringan, isikan SERVERPUSAT sebagai
nama server.
14) Isikan password untuk account Administrator. Pastikan anda mengisikan
password yang cukup baik, karena account tersebut merupakan administrator
dengan hak tertinggi dalam jaringan.
15) Tampil dialog pilihan service yang akan diinstall. Anda dapat memilih jenis
service yang akan disediakan server tersebut, misalnya IIS (web server), DNS
Server, maupun DHCP server. Dalam latihan ini, biarkan pilihan tersebut
dalam kondisi default dan lanjutnkan instalasi. Anda akan melakukan instalasi
setiap service pada bab-bab selanjutnya sesuai dengan kebutuhan.
16) Selanjutnya tampil pilihan dialog untuk Network Setting. Pilih Custom untuk
menampilkan dialog konfigurasi jaringan.
17) Sorot Internet Protocol, dan klik Properties untuk mengisikan konfigurasi IP
Address sebagai berikut :
IP Address : 192.168.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
Kosongkan kotak lain, dan tutup dialog. Pengisian IP address tersebut
menggunakan klas C yang biasa dipakai di lingkungan LAN. Anda dapat
menyesuaikannya dengan kondisi jaringan bila diperlukan.
18) Tampil dialog Workgroup dan Domain, yang menanyakan kedudukan server
tersebut di dalam jaringan. Karena dalam praktek ini anda menginstal server
pertama dalam jaringan dan domain baru, maka pilihlah option pertama dan
kosongkan kotak Workgroup or computer domain.
19) Klik Next untuk melanjutkan instalasi. Proses instalasi akan dilanjutkan dengan
melakukan setting jaringan dan hardware. Proses tersebut bervariasi
kecepatannya, tergantung spesifikasi komputer anda. Anda mungkin diminta
memasukkan CDROM Windows 2000 atau disket driver sesuai keperluan. 20) Setelah konfigurasi selesai, booting ulang komputer anda dan selanjutnya tampil
dialog login ke Windows 2000 Server. Tekan Ctrl+Alt+Del dan masukkan
password untuk user Administrator.
21) Tampil desktop Windows 2000 Server, dan anda siap melakukan berbagai
konfigurasi server.
Pada tahap ini Windows 2000 Server telah terinstal sebagai member server.
Untuk membuatnya sebagai Domain Controller perlu dieksekusi perintah
DCPROMO.
2.6.2 Instalasi Domain Controller
Member Server bersifat stand alone sehingga tidak dapat digunakan untuk
mengatur konfigurasi jaringan. Biasanya Member Server menginduk ke DC
untuk memberikan service jaringan tertentu. Pada praktek berikutnya anda
akan mengupgrade Member Server menjadi DC, yang merupakan DC
pertama di jaringan anda.
1) Klik Start > Run dan ketikkan DCPROMO
Perintah tersebut akan menginstal Active Directory sehingga server
dinaikkan statusnya dari Member Server ke Domain Controller. Anda
akan menginstal DC pertama dalam Domain.
2) Tampil Dialog type Domain Controller, pilih Domain Controller For A
New Domain. Apabila anda menginstal DC tambahan dalam sebuah
Domain, aktifkan option ke-2.
3) Berikutnya tampil pilihan untuk menentukan jenis domain yang dibuat.
Aktifkan Create A New Domain Tree untuk membuat Domain pertama
dalam jaringan.
4) Pilih Create A New Forest Of Domain Trees pada dialog Join Forest.
Domain yang dibuat adalah level tertinggi dalam Forest baru.
Note : Forest, Tree, dan Domain adalah terminologi yang digunakan
dalam konsep jaringan Windows 2000 untuk mengidentifikasi kesatuan
organisasi jaringan. Domain merupakan kesatuan terkecil dari sebuah
jaringan. Beberapa Domain dapat bergabung membentuk Tree dan
gabungan dari beberapa Tree disebut Forest
5) Isikan nama Domain untuk organisasi anda, Gunakan Full Qualified
Domain Name sesuai peraturan Internic. Anda dapat menggunakan
Domain yang sudah terdaftar resmi, atau domain fiktif dengan nama
tertentu yang dikehendaki. Apabila anda akan mempublish jaringan ke
internet, sebaiknya digunakan nama Domain yang telah terdaftar.
6) Langkah selanjutnya adalah menentukan NETBIOS Name untuk Domain
tersebut. Hal ini digunakan untuk mendukung OS sebelum Windows 2000
seperti Win98 dan Win NT yang menggunakan NETBIOS untuk
meresolve nama host di jaringan.
7) Tentukan lokasi penyimpanan data Active Directory, yaitu data log,
system volume, dan Active Directory Database.
Note : Lokasi penyimpanan data Active Directory harus menggunakan
partisi NTFS. Apabila system partition anda menggunakan FAT32, anda
harus menyediakan sebuah volume dengan partisi NTFS untuk
menyimpan data tersebut. Dalam sebuah jaringan besar dimana sering
terjadi update dan replikasi data Active Directory sebaiknya data tersebut disimpan di harddisk terpisah dari sistem operasi, sehingga meningkatkan
kinerja sistem
8) Proses instalasi dilanjutkan dengan mengecek keberadaan DNS Server di
dalam jaringan. Apabila tidak terdapat DNS Server maka Windows 2000
akan meminta konfirmasi untuk menginstal DNS Server di DC tersebut.
9) Tunggu sampai proses instalasi selesai, instalasi dilanjutkan dengan
booting ulang.
10) Lakukan login ke DC sebagai Administrator, setelah Active Directory
terpasang akan terlihat beberapa menu tambahan di bagian Administrative
Tools, antara lain Active Directory Users and Computers yang merupakan menu utama untuk konfigurasi user, group dan security jaringan.
ko' g' da gmbr nya,,??