TKJ DUA....

Blog ini adalah kumpulan tugas, informasi, curahan hati, dan segala apa yang berhubungan dengan kelas dua TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) yang menimba ilmu di SMKN 3 Buduran, Sidoarjo

Congratulation Dewi...

Selamat Bagi dewi yang udah dapet flash disk 1 GB dari Pak Cipto, terus Semangat !!! karena semangat adalah segalanya ™

Instalasi Windows 2000 Server

baca saja


Nama : Aldhi_Mandiri (Eto'o) 05



Instalasi Windows 2000 Server

Instalasi merupakan langkah awal yang harus Anda pahami sebelum menggunakan

Windows 2000 Server dalam jaringan. Kesempurnaan proses instalasi akan sangat

mempengaruhi kinerja mesin server. Pemahaman yang baik mengenai persyaratan dan

proses instalasi juga akan sangat membantu dalam proses troubleshooting serta optimasi

sistem server.

2.1 Persyaratan Hardware dan Software

Agar sistem Windows 2000 Server dapat berjalan maksimal maka dibutuhkan hardware

dan software yang sesuai dengan persyaratan minimal. Apabila Anda serius menjadikan sebuah komputer sebagai server jaringan, maka sangat

disarankan menggunakan mesin kelas Pentium III dengan RAM 256 MB untuk

memperoleh kinerja maksimal. Untuk menjalankan berbagai latihan dalam buku ini

disarankan anda menggunakan komputer Pentium 200 MHz dengan RAM 128 MB. Pada

prinsipnya semakin tinggi spesifikasi hardware Anda maka performa sistem akan

semakin baik. Anda perlu memberikan perhatian khusus terhadap berbagai persyaratan

software terutama bila Anda akan melakukan upgrade Windows NT Server 4.0 atau

instalasi dual boot. Ada dua jenis sistem operasi yang dapat diupgrade menjadi Windows

2000 Server yaitu :

? Windows NT Server 3.51

? Windows NT Server 4.0

Masing-masing sistem operasi tersebut harus diinstal Service Pack minimal versi 3

sebelum diupgrade ke Windows 2000 Server. Anda dapat menginstal lebih dari satu

sistem operasi dalam satu harddisk dengan syarat sistem partisi pada harddisk Anda memenuhi persyaratan untuk sistem operasi yang akan diinstal. Prosedur lebih lanjut

mengenai instalasi dual boot akan dijelaskan dalam sub bab berikutnya.

2.2 Persyaratan File System dan Partisi

Pilihan file system akan sangat berpengaruh terhadap jenis sistem operasi yang dapat

disimpan dalam harddisk. Setiap file system memiliki kelebihan dan kekurangan masing-

masing, sehingga Anda harus menentukan file system yang benar-benar sesuai dengan

kebutuhan anda. Sistem operasi Windows NT baik versi Server maupun Workstation

hanya mendukung sistem file FAT16 dan NTFS. Sedangkan keluarga Windows 2000

mendukung sistem file FAT16, FAT32, maupun NTFS. Anda harus memperhatikan

dukungan sistem file terhadap setiap jenis sistem operasi terutama jika Anda ingin

mengkonfigurasi instalasi dual boot. Karakteristik setiap jenis file system dalam sistem

kemampuan maksimum keluarga Windows NT

dan Windows 2000 hanya dapat digunakan bila diinstal pada partisi NTFS. Dengan

menggunakan sistem file NTFS anda dapat melakukan proteksi security hingga ke tingkat

file, dibandingkan dengan partisi jenis FAT yang hanya dapat memberikan security

hingga tingkat folder. Keuntungan menggunakan sistem file FAT16 adalah dukungan

yang luas terhadap berbagai sistem operasi. Partisi jenis ini merupakan pilihan tepat bila

anda akan ingin mengkonfigurasi instalasi dual boot antara Windows NT dengan

Windows 2000 atau Windows 95. Kekurangan utama FAT16 adalah metode

penyimpanan yang kurang efisien, sehinnga ruang harddisk anda akan lebih cepat penuh

dibandingkan bila Anda menggunakan FAT32 atau NTFS.

2.3 Teknik Partisi

Harddisk yang akan Anda gunakan dapat dipartisi dalam beberapa logical partition.

Partisi adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut pembagian logical dari

sebuah harddisk. Misalkan anda memiliki sebuah harddisk berkapasitas 10 GB, maka

anda dapat membaginya menjadi dua logical partition yaitu drive C sebagai primary

partition sebesar 4 GB dan sisanya drive D sebesar 6 GB sebagai secondary partition.

Anda dapat membagi lagi secondary partition tersebut menjadi beberapa logical drive

sesuai dengan kepentingan Anda. Dalam menentukan ukuran partisi Anda perlu

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Berapa jenis dan berapa banyak sistem operasi yang akan anda instal dalam harddisk.

Kebutuhan ruang harddisk, misalkan anda akan menginstal Windows 2000 Server di

drive C maka disarankan ruang kosong sebesar 1GB ditambah space untuk menginstal

berbagai macam software aplikasi.

Lokasi system partition dan boot partition Windows 2000 Server. System partition berisi

berbagai file yang dibutuhkan Windows 2000 Server untuk melakukan booting, yang

secara default terinstal pada active partition, umumnya drive C. Boot partition adalah partisi yang berisi folder WINNT dimana file-file Windows 2000 Server tersimpan.

Ukuran boot partition disarankan minimal 1GB, yang lokasinya secara default ada di

drive C tetapi Anda dapat menentukan lokasi lain sesuai dengan ukuran partisi harddisk

Anda.

Anda dapat melakukan partisi harddisk dengan menggunakan utility FDISK yang

terdapat dalam MS DOS atau dengan aplikasi pihak ketiga seperti Partition Magic.

Penulis mengasumsikan Anda sudah cukup memahami penggunaan utility FDISK

sehingga tidak akan dibahas secara detil dalam buku ini. Apabila Anda belum memahami

penggunaan utility untuk partisi ini, silahkan membaca dokumentasi ataupun help file

dalam MS DOS.

2.4 Pilihan Metode Instalasi

Untuk melakukan instalasi Windows 2000 Server dapat digunakan beberapa metode

sebagai berikut :

1) CDROM Bootable

Cara ini paling mudah dan cepat untuk dilakukan. Anda harus mengkonfigurasi

BISO komputer untuk booting dari CDROM. Sebuah tampilan text based akan

memberikan beberapa pertanyaan mengenai lokasi penempatan Windows 2000

dan sistem partisi yang digunakan.

2) Setup Disk

Metode ini memerlukan waktu paling lama, penulis tidak merekomendasikan

cara ini kecuali anda tidak memiliki CDROM drive yang dapat digunakan

secara bootable. Sebelum melakukan instalasi anda perlu membuat setup disk

dari komputer lain yang sudah terinstal Windows 2000 Server.

3) Instalasi dari OS lain

Apabila anda telah memiliki sistem operasi lain di komputer, maka dapat

langsung menjalankan proses instalasi dengan memasukkan CDROM Windows

2000 Server dan memanfaatkan proses autorun.

Untuk konfigurasi dual boot, pilihlah option kedua. Sedangkan untuk

mengupgrade Windows NT Server ke Windows 2000 Server pilihlah option ke-1.

Proses instalasi dilanjutkan dengan mencopy temporary file ke harddisk, booting

ulang, dan selanjutnya tampil dialog text based sebagaimana instalsi dengan

CDROM bootable.

2.5 Member Server dan Domain Controller

Sebelum melangkah lebih lanjut untuk melakukan instalsi, anda perlu memahami peran

Windows 2000 Server dalam sebuah jaringan. Windows 2000 Server dapat diinstal

sebagai Member Server dan Domain Controller.

Bagi anda yang pernah mengenal Windows NT, maka terdapat istilah PDC(Primary

Domain Controller), BDC(Backup Domain Controller) dan Stand Alone Server. Dalam

arsitektur Windows 2000 konsep PDC dan BDC sudah tidak dikenal lagi. Sebuah server

yang menyimpan konfigurasi jaringan mengenai data dan hak setiap account, security,

dan active directory disebut Domain Controller (DC). Peranan DC ini identik dengan

PDC dalam teknologi Windows NT. Sebagai backup dari DC yang sudah ada, diperlukan DC baru yang masing-masing kedudukannya dalam jaringan adalah setara (peer). Dengan

demikian bila terjadi fault pada sebuah DC, maka DC lain akan secara otomatis

mengambil alih peranannnya sebagai pengendali jaringan.

Antar DC dalam jaringan Windows 2000 terjadi replikasi data-data konfigurasi melalui

active directory. Replikasi tersebut terjadi dalam interval tertentu, untuk menjamin

kesamaan konfigurasi antar DC.

Untuk menginstal sebuah server sebagai DC, maka fasilitas Active Directory harus

dipasang di server tersebut. Instalasi Active Directory adalah dengan menjalankan

perintah DCPROMO dari command prompt, atau dengan memanfaatkan fasilitas wizard

dari menu Configure Your Server.

Sebuah server yang tidak dikonfigurasi active directory disebut sebagai Member Server.

Member Server identik dengan Stand Alone Server dalam jaringan Windows NT. Karena

tidak memiliki active directory, maka server tersebut hanya memiliki user dan group di

tingkat local computer saja. Member Server dapat melakukan mapping user dan group

dari DC dengan memanfaatkan fasilitas active directory, asalkan antara DC dan member

server tersebut terhubung dalam satu network. Member Server biasanya digunakan

sebagai server berbagai service dalam jaringan, misalnya mail server, web server, file

server, maupun proxy server.

2.6 Praktek Instalasi Windows 2000 Server

Berikutnya tiba saatnya bagi anda untuk melakukan instalasi Windows 2000 Server.

Dalam praktek ini penulis menggunakan skenario instalasi dengan bootable CDROM

pada harddisk kosong yang belum terisi sistem operasi lain. Setelah Windows 2000

Server terpasang sebagai Member Server, dilakukan instalasi Active Directory untuk

mengupgrade server tersebut sebagai DC dengan perintah DCPROMO.

2.6.1 Instalasi Member Server

1) Lakukan setting pada BIOS komputer anda untuk booting dari CDROM

2) Masukkan bootable CDROM Windows 2000 Server, dan restart komputer anda.

3) Tampil dialog text based, lanjutkan instalasi dengan menekan Enter.

4) Setelah tampil dialog License Agreement, tekan F8 untuk menerima agreement.

5) Selanjutnya anda diminta menentukan lokasi instalasi. Pada bagian ini anda juga

dapat menghapus dan membuat partisi baru di harddisk.

6) Tentukan jenis file sistem yang akan digunakan.

Note : Apabila anda ingin membuat uial boot, jangan menghapus partisi yang telah

terisi OS lain. Pada bagian penentuan jenis partisi, jangan merubah jenis

partisi di drive yang telah terisi OS. Menghapus maupun merubah jenis

partisi akan menghilangkan OS yang telah anda install di partisi tersebut.

7) Setelah selesai, proses intalasi dilanjutkan dengan mengecek dan mencopy

temporary file ke harddisk.

8) Keluarkan CDROM dan restart komputer.

9) Proses intalasi dilanjutkan dengan mendeteksi hardware di komputer.

10) Selanjutnya tentukan regional setting (keyboard layput, sistem tanggal, jam, dll)

sesuai dengan kondisi lokasi anda.

11) Isikan nama pemilik komputer dan organisasinya.

12) Pilih jenis dan banyaknya lisensi yang akan digunakan. Lisensi per server

berarti dihitung berdasarkan jumlah klien yang melakukan koneksi ke server.

Sedangkan lisensi per seat mengharuskan tiap klien untuk memiliki license,

yang dapat digunakan untuk mengakses server manapun. Untuk latihan, pilihlah

per Server dan isikan jumlah koneksi = 5 klien.

13) Langkah berikutnya adalah mengisikan nama komputer. Nama tersebut akan

digunakan untuk mengidentifikasi komputer di dalam jaringan. Misalkan anda

menginstal server pertama dalam jaringan, isikan SERVERPUSAT sebagai

nama server.

14) Isikan password untuk account Administrator. Pastikan anda mengisikan

password yang cukup baik, karena account tersebut merupakan administrator

dengan hak tertinggi dalam jaringan.

15) Tampil dialog pilihan service yang akan diinstall. Anda dapat memilih jenis

service yang akan disediakan server tersebut, misalnya IIS (web server), DNS

Server, maupun DHCP server. Dalam latihan ini, biarkan pilihan tersebut

dalam kondisi default dan lanjutnkan instalasi. Anda akan melakukan instalasi

setiap service pada bab-bab selanjutnya sesuai dengan kebutuhan.

16) Selanjutnya tampil pilihan dialog untuk Network Setting. Pilih Custom untuk

menampilkan dialog konfigurasi jaringan.

17) Sorot Internet Protocol, dan klik Properties untuk mengisikan konfigurasi IP

Address sebagai berikut :

IP Address : 192.168.0.1

Subnet Mask : 255.255.255.0

Kosongkan kotak lain, dan tutup dialog. Pengisian IP address tersebut

menggunakan klas C yang biasa dipakai di lingkungan LAN. Anda dapat

menyesuaikannya dengan kondisi jaringan bila diperlukan.

18) Tampil dialog Workgroup dan Domain, yang menanyakan kedudukan server

tersebut di dalam jaringan. Karena dalam praktek ini anda menginstal server

pertama dalam jaringan dan domain baru, maka pilihlah option pertama dan

kosongkan kotak Workgroup or computer domain.

19) Klik Next untuk melanjutkan instalasi. Proses instalasi akan dilanjutkan dengan

melakukan setting jaringan dan hardware. Proses tersebut bervariasi

kecepatannya, tergantung spesifikasi komputer anda. Anda mungkin diminta

memasukkan CDROM Windows 2000 atau disket driver sesuai keperluan. 20) Setelah konfigurasi selesai, booting ulang komputer anda dan selanjutnya tampil

dialog login ke Windows 2000 Server. Tekan Ctrl+Alt+Del dan masukkan

password untuk user Administrator.

21) Tampil desktop Windows 2000 Server, dan anda siap melakukan berbagai

konfigurasi server.

Pada tahap ini Windows 2000 Server telah terinstal sebagai member server.

Untuk membuatnya sebagai Domain Controller perlu dieksekusi perintah

DCPROMO.

2.6.2 Instalasi Domain Controller

Member Server bersifat stand alone sehingga tidak dapat digunakan untuk

mengatur konfigurasi jaringan. Biasanya Member Server menginduk ke DC

untuk memberikan service jaringan tertentu. Pada praktek berikutnya anda

akan mengupgrade Member Server menjadi DC, yang merupakan DC

pertama di jaringan anda.

1) Klik Start > Run dan ketikkan DCPROMO

Perintah tersebut akan menginstal Active Directory sehingga server

dinaikkan statusnya dari Member Server ke Domain Controller. Anda

akan menginstal DC pertama dalam Domain.

2) Tampil Dialog type Domain Controller, pilih Domain Controller For A

New Domain. Apabila anda menginstal DC tambahan dalam sebuah

Domain, aktifkan option ke-2.

3) Berikutnya tampil pilihan untuk menentukan jenis domain yang dibuat.

Aktifkan Create A New Domain Tree untuk membuat Domain pertama

dalam jaringan.

4) Pilih Create A New Forest Of Domain Trees pada dialog Join Forest.

Domain yang dibuat adalah level tertinggi dalam Forest baru.

Note : Forest, Tree, dan Domain adalah terminologi yang digunakan

dalam konsep jaringan Windows 2000 untuk mengidentifikasi kesatuan

organisasi jaringan. Domain merupakan kesatuan terkecil dari sebuah

jaringan. Beberapa Domain dapat bergabung membentuk Tree dan

gabungan dari beberapa Tree disebut Forest

5) Isikan nama Domain untuk organisasi anda, Gunakan Full Qualified

Domain Name sesuai peraturan Internic. Anda dapat menggunakan

Domain yang sudah terdaftar resmi, atau domain fiktif dengan nama

tertentu yang dikehendaki. Apabila anda akan mempublish jaringan ke

internet, sebaiknya digunakan nama Domain yang telah terdaftar.

6) Langkah selanjutnya adalah menentukan NETBIOS Name untuk Domain

tersebut. Hal ini digunakan untuk mendukung OS sebelum Windows 2000

seperti Win98 dan Win NT yang menggunakan NETBIOS untuk

meresolve nama host di jaringan.

7) Tentukan lokasi penyimpanan data Active Directory, yaitu data log,

system volume, dan Active Directory Database.

Note : Lokasi penyimpanan data Active Directory harus menggunakan

partisi NTFS. Apabila system partition anda menggunakan FAT32, anda

harus menyediakan sebuah volume dengan partisi NTFS untuk

menyimpan data tersebut. Dalam sebuah jaringan besar dimana sering

terjadi update dan replikasi data Active Directory sebaiknya data tersebut disimpan di harddisk terpisah dari sistem operasi, sehingga meningkatkan

kinerja sistem

8) Proses instalasi dilanjutkan dengan mengecek keberadaan DNS Server di

dalam jaringan. Apabila tidak terdapat DNS Server maka Windows 2000

akan meminta konfirmasi untuk menginstal DNS Server di DC tersebut.

9) Tunggu sampai proses instalasi selesai, instalasi dilanjutkan dengan

booting ulang.

10) Lakukan login ke DC sebagai Administrator, setelah Active Directory

terpasang akan terlihat beberapa menu tambahan di bagian Administrative

Tools, antara lain Active Directory Users and Computers yang merupakan menu utama untuk konfigurasi user, group dan security jaringan.



1 komentar:

  1. rijalwa mengatakan...
     

    ko' g' da gmbr nya,,??

Posting Komentar